10 Fakta Penyebab Monas Paling Diburu Para Wisatawan
WISATAOKY.COM, WISATA MONAS -- Monumen Nasional atau disingkat dengan MONAS menjadi objek wisata yang paling diminati di Jakarta Pusat. Posisinya yang berada di Jantung Ibu kota membuat Monas jadi pilihan utama Para wisatawan. Akses jalan yang sangat mudah menjadi keunggulan utama Wisata Monas. Namun, Tahukah Sobat kenapa Monas Menjadi Tempat Wisata Vaforite di Jakarta. Berikut Wisataoky.com himpun Fakta Unik Kenapa Monas Menjadi Sangat Ramai Dikunjungi. Kendati ada banyak Tempat Wisata Unik di DKI Jakarta.
Fakta Pertama yakni ternyata Tugu Monas merupakan bangunan untuk mengenang Para Pahlawan pada saat melakukan perlawanan terhadap penjajah masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pada bagian atas Monas terdapat mahkota lidah api berwana emas yang merupakan simbol keberanian pejuang Indonesia saat melawan penjajah. Mahkota dibentuk seperti lidah api memiliki makna pejuang Indonesia semangat berapi-api.
#2 Monas Simbol Lingga dan Yoni
Bangunan yang terletak di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat ini, merupakan simbol Lingga dan Yoni. Lingga merupakan sebuah arca atau patung yang dalam kepercayaan Hindu merupakan sebuah objek pemujaan atau sembahyang. Lingga merupakan sebuah objek tegak, tinggi yang melambangkan falus (penis). Objek ini merupakan lambang kesuburan. Sedangkan Yoni berasal dari bahasa Sanskerta (योिन; yoni) adalah kata yang mempunyai arti bagian/tempat (kandungan) untuk melahirkan. Arti lain dari Yoni yakni sumber, asal, sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan air, dan lain-lain. Dalam buku Kama Sutra dan dalam kaitannya dengan batu candi, yoni berarti pasangan lingga yang merupakan simbol dari alat kelamin wanita. Yoni merupakan sebuah objek cekung atau berlubang, yang melambangkan kemaluan wanita (vagina). Objek ini merupakan lambang kesuburan. Lingga dan Yoni diambil menjadi simbol Monas karena bila Mana Lingga dan Yoni bertemu maka akan menghasilkan sesuatu yang subur.
Ide pembangunan Monas dicetuskan oleh presiden Sukarno dimana pada saat itu, Sukarno berniat membangun sebuah Monumen Nasional yang sebanding dengan Menara Eiffel di Paris. Untuk mewujudkan impinannya, presiden kemudian membuat komite nasional pada tanggal 17 Agustus 1954 dan menggelar sayembara perancangan Monumen Nasional Tahun 1955. Dari hasil sayembara hanya karya Frederich Silaban yang masuk kriterian dari 51 karya yang bersaing. Tahun 1960, komite nasional kembali menggelar Sayembara namun tidak ada yang memenuhi kriteria dari 136 peserta. Ketua Juri kemudian memanggil Frederich Silaban, dan memintahnya untuk menujukkan karyanya kepada Presiden. Namun hal itu, tidak disukai oleh Presiden Sukarno. Beliau menginginkan Monumen Nasional Berbentung Lingga Yoni. Frederich Silaban kemudian membuat rancangan baru seperti di harapkan oleh presiden Sukarno. Dari hasil aksitekturnya ternyata karyanya sangat luar biasa sehingga negara tidak mampu membiayai dikarenakan saat itu ekonomi negara kurang baik. Presiden meminta agar rancanganya dikecilkan namun Frederich Silaban menolak, dia meminta Presiden agar menunda pembangunan hingga ekonomi Indonesia membaik. Presiden Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan Frederich Silaban. Dari hasil karya Soedarsono ditambahkan angka 17, 8 dan 45, yang melambangkan 17 Agustus 1945 sebagai hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 17 Agustus 1961, hasil arsitek Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono mulai dibangun di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat dengan luas area 80 hektare. Pembangunan melewati tiga tahap yakni tahap pertama 1961/1962 - 1964/1965, tahap kedua tahun 1966 sampai 1968 dan tahap ketiga tahun 1969 hingga tahun 1976. Monas kemudian diresmikan tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pasca Gerakan 30 September.
#4 5 Patung Bersejarah di Monas
Selain sejarah pembangunan monas, ternyata di Monas terdapat 5 Patung Bersejarah yang paling diburuh oleh para wisatawan diantaranya yakni Patung Pangeran Diponegoro yang berada di di dekat pintu masuk menuju ke dalam bangunan Monas tepatnya di di taman Medan Merdeka Utara. Patung ini bangun oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan Konsul Jenderal Kehormatan, Dr. Mario, di Indonesia. Patung kedua yakni Patung Chairil Anwar yaitu seorang Penyair yang karyanya sangat terkenal di dunia sastra. Letaknya berada di depan Patung Pangeran di Ponegoro, atau membelakangi taman taman Monas.
Patung ketiga yakni Mohammad Husni Thamrin yaitu seorang pahlawan nasional asli darah Betawi. Patungnya berada di sebelah barat Monas. Selanjutnya yakni Patung Raden Ajeng Kartini yaitu seorang Pahlawan Nasional Indonesia dan juga pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Patung ini berada bagian Timur Monas atau tepatnya mengarah ke stasiun Gambir. Patung ini merupakan lambang persahabatan Jepang dan Indonesia, itulah sebabnya pada tulisannya terdapat Tulisan jepang. Patung ini awalnya di menteng dan dipindahkan pada tahun 2005 ke Monas. Dan patung yang terakhir yakni Ikada yang melambangkan sekelompok pemuda sedang membawa bendera merah putih. Nama Ikada sendiri adalah sebuah lapangan (sedang tempat monas berdiri) dimana saat itu ditempati oleh pemuda Indonesia mendengar pidato Bung Karno tanggal 19 September 1945. Patung ini juga melambangkan keberanian pemuda Indonesia mendatangi lapangan Ikada walaupun dijaga pasukan Jepang Lengkap bersenjata.
#5 Monas Tempat Terbaik Menikmati Keindahan Kota Jakarta
Melihat pemandangan adalah cara sebagian orang untuk menenangkan pikiran, khususnya bagi warga Jakarta yang hampir tiap hari berhadapan dengan kebisingan dan polusi kendaraan serta tumpukan tanggung jawab pekerjaan. Hal inilah menjadikan Monas sebagai target utama warga DKI. Sebab satu-satunya tempat yang dapat menikmati keindahan alam hanya di puncak Monas. Pemandangan dari atas mahkota monas mampu menghapus segala akar pikiran yang berkarat. Keindahan yang ditawarkan dari udara mampu memikat para pengunjung. Beberapa wisatawan bahkan rela antri hingga berjam-jam agar bisa naik ke puncak Monas. Jejeran gedung-gedung tinggi serta hijauhnya pepohonan taman monas membuat pikiran tenang. Udara segar dengan tiupan angin kencang mampu menghapus segala tekanan setiap pengunjung. Hal inilah yang membuat Monas banyak dikunjungi para wisatawan. Bagaimana dengan sobat tertarik kesini.
#6 Sejarah Indonesia
Bagi sobat yang pencinta sejarah, maka Monaslah yang menjadi salah satu pilihan sobat berkunjung. Sebab di Monas terdapat Relief Sejarah Indonesia. Relief dapat dilihat sebelah kiri setelah sobat Masuk terowonyan monas. Tepatnya berada di sudut timur laut hingga sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Jika sobat mendekatai maka, relief ini mempertontonkan sejarah Indonesia pada kejayaan kerajaan Singhasari dan Majapahit, perlawanan rakyat Indonesia Melawan Belanda, Tokoh Gajah Mada, Sumpah Pemuda, Perang Dunia II, serta berbagai sejarah lainnya. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, namun seiring dengan perjalanan waktu reliefnya mulai terkikis akibat hujan dan panas matahari.
#7 Museum Sejarah Nasional Indonesia
Bagi sobat yang belum pernah masuk monas, mungkin hanya akan memandang monas sebagai bangunan tembok yang tinggi. Tetapi jika sobat masuk ke monas akan menemukan keindahan Museum Sejarah Nasional Indonesia yang berukuran luas 80 x 80 meter di kedalaman 3 meter. Museum ini, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Pada tiap sisi Museum terdapat 51 Diorama yaitu sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan sejarah penjajahan Indonesia.
Bila Sobat mengelilingi Museum maka akan mendapatkan Diorama perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, masa penjajahan bangsa Eropa, perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC, pemerintah Hindia Belanda, masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.
#8 Monas Menyimpan Simbol Kenegaraan Dan Kemerdekaan Republik Indonesia
Alasan lain kenapa Monas menjadi target utama Wisatawan yakni karena menyimpan barang berharga Negara seperti naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan RI, bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan RI. Mutiara berharga Indonesia ini, diletakkan di Ruang Kemerdekaan Berbentuk Amphitheater. Beberapa simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia disimpan berlapis emas seperti misalnya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, dan peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas. Sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas.
#9 Di Monas Bisa Menikmati Gunung dan Laut
Selain jejeran Gedung, diketinggian 115 meter, sobat dapat menikmati keindahan Gunung dan Laut. Sebab di arah selatan Monas terdapat Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan pada arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil. Pemandangan ini hanya dapat dinikmati dengan bantuan teropong yang sudah disediakan di atas puncak Monas, itupun ketika cuaca cerah tanpa asap kabut. Oyah sobat yang perlu diketahui bahwa ruangan atas Monas berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dan hanya mampu menampung 50 orang. Sedangkan Lift ke puncak Monas hanya dapat mengangkut 11 orang. Bagi yang gak suka antri bisa ko lewat tangga tapi jangan lupa mikir 1000 kali dulu yah sobat soalnya monas itu tingginya 132 meter atau 433 kaki.
#10 Monas, Monumen dengan Pengguna Emas Terbanyak di Indonesia
Bila sobat hendak ke Monas, maka dari kejauhan yang pertama sobat lihat tentunya bentuk lidah api yang berada di puncak Tugu Monas. Namun tahukah sobat bahwa Lidah api atau obor yang sobat lihat tersebut terbuat dari perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 50 Kilogram. Hal ini menjadikan Monas sebagai Monumen dengan Emas terbanyak di Indonesia. Jika melihat ukurannya maka Cawan ini, memiliki tinggi 14 meter dengan diameter 6 meter yang terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Pada awalnya simbol "Api Nan Tak Kunjung Padam" ini hanya memiliki emas 35 Kilogram, namun pada tahun 1995 dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas. Sebanyak 28 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan pengusaha Aceh, Teuku Markam yang pernah dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya Indonesia.
Nah demikian sobat kenapa Monas menjadi incaran Para wisatawan baik dalam negeri maupun Manca negara. Oyah sobat yang Perlu diketahui bahwa Monas merupakan Simbol pasangan universal yang abadi yakni Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari. Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Lidah Api pada ujung Monas bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa.
Belum ada Komentar untuk "10 Fakta Penyebab Monas Paling Diburu Para Wisatawan"
Posting Komentar